BERITAEKSEKUTIF

Sejarah Keluarga Airlangga Hartarto Penuh Prestasi dan Pengabdian pada Republik Indonesia

0
Foto - Airlangga Hartarto Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dan juga sebagi Ketua Umum Partai Golkar/NET

Berita Golkar – Masyarakat luas sudah lama mengetahui jika Airlangga Hartarto, Menko Perekonomian yang juga Ketua KPCPEN, adalah keturunan Kiai Ageng Gribig yang menurunkan raja-raja Mataram. Itu tertuang dalam catatan sejarah.

Sejarah juga mencatat Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar, adalah juga keturunan dari keluarga pejuang dan sekaligus wartawan. Silsilah ini diketahui dari penelusuran terkait keluarga R.H. Didi Sukardi, seorang pejabat dan pejuang di masa perang kemerdekaan RI.

Masyarakat di Sukabumi sudah lama mengetahui jika keluarga besar Didi Sukardi dikenal sebagai keluarga pejabat. Didi Sukardi sendiri adalah Menteri Negara Federal Pasundan. Ia dikenal cukup dekat dengan IR Soekarno, Presiden RI pertama.

Jasa Didi Sukardi sebagai pahlawan kini diabadikan menjadi nama jalan di Kecamatan Citamiang Sukabumi. Ini adalah penghargaan yang umum diberikan masyarakat untuk para pahlawan.

Selain itu, menantu beliau, Ir. Hartarto Sastrosoenarto, merupakan menteri tiga periode pada zaman Orde Baru (Orba), pembantu utama Soeharto. Ia juga menteri utama pada awal-awal reformasi.

Dua cucu Didi Sukardi juga menteri. Yakni, Laksanana Sukardi, menjadi menteri BUMN era Presiden Megawati. Airlangga Hartarto, putra Ir. Hartarto Sastrosoenarto dan Hartini Sukardi, menjadi Menteri Perindustrian, tempat ayahnya dulu mengabdi. Kini Airlangga Hartarto, yang menjadi Menko Perekonomian juga dikenal sebagai salah satu menteri kepercayaan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga :  Menko Airlangga Ajak Akademisi Awasi Pelaksanaan UU Cipta Kerja

Apa yang dicapai oleh Hartarto Sastrosoenarto dahulu, dan putranya sekarang ini, Airlangga Hartarto, tentu bukan sekadar kebetulan. Kepintaran, kecerdasan, sisi-sisi lain dari kemampuan pribadi, tentu tak bisa diabaikan sebagai pendukung utama.

Presiden Jokowi secara terbuka juga memberikan dukungannya kepada Airlangga Hartarto untuk memimpin Partai Golkar. Belakangan Presiden Jokowi juga mengamanahkan Airlangga Hartarto jabatan penting dan strategis pada masa Pandemi Covid-19 saat ini. Yakni sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Kembali kepada keluarga Didi Sukardi, publik juga mengetahui bahwa keluarga ini juga masih bersaudara dengan keluarga Umar Wirahadikusumah, wakil presiden 1983-1988. Bersaudara dari pihak istri mendiang Umar Wirahadikusumah.

Putra Didi Sukardi, yakni Eddy Sukardi, merupakan salah seorang komando dalam Perang Kokosan yang terkenal, khususnya di Jabar. Eddy Sukardi dikenal sebagai salah satu tokoh militer asal Jabar, sehingga dianggap sesepuh Siliwangi.

Masyarakat luas juga mengenal Didi Sukardi sebagai wartawan. Didi Sukardi yang terhitung kakek dari Airlangga Hartarto ini merupakan salah satu perintis kemerdekaan pers Indonesia.

Baca Juga :  Legislator PDI-P dan PAN: Tidak Ada Kewajiban Pasien Publikasi Kena Covid-19

Didi Sukardi antara lain tercatat sebagai salah satu pendiri surat kabar “Oetoesan Indonesia”, yang waktu itu pimpinan perusahaannya dijabat oleh proklamator kita, Mohamad Hatta.

Profesi wartawan kemudian dilanjutkan oleh anak dan cucu Didi Sukardi. Anaknya, Gandhi Sukardi, yang memiliki kemampuan mahir delapan bahasa asing, antara lain menjadi wartawan di LKBN Antara. Setelah itu, cucu beliau yakni Wina Armada Sukardi, juga menjadi wartawan, di mana salah satu tempatnya bekerja sempat dibreidel sampai empat kali.

Wina Armada Sukardi, putra dari Gandhi Sukardi, juga pernah menjadi anggota Dewan Pers, dan kini banyak menulis buku hukum dan etika pers.

Wina Armada Sukardi menjelang akhir tahun lalu menjadi ketua dewan juri Lomba Baca Puisi untuk jurnalis dalam rangka HUT ke-56 Partai Golkar. Dalam lomba yang diketuai oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin itu, Wina Armada Sukardi menjadi juri bersama penyair senior Sutardji Calzoum Bachri dan Benny Benke.

Melihat ke belakang sejarah panjang keluarga Airlangga Hartarto yang penuh dengan prestasi dan pengabdian pada negara Republik Indonesia, tak salah jika masyarakat masih berharap tradisi itu terus dilanjutkan pada masa mendatang. (Fajar/P).